Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample text

Ads 468x60px

Followers

Featured Posts

Social Icons

Popular Posts

Ordered List

RSS

Pages

eka : makalah kenakalan remaja



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan menyimpang, tidak sesuai dengan norma-norma yang dilakukan oleh remaja atau sekelompok remaja karena tidak bisa mengontrol diri dan emosi pada masa transisi dari kanak-kanak sampai dewasa. Kenakalan remaja pada dasarnya bisa dikatakan dengan perilaku yang membawa sumber masalah, melanggar aturan dan dapat membahayakan masyarakat, lingkungan serta aspek moral sosial.
Remaja yang tidak bisa mengendalikan masalah sosial akan terjadi tindakan yang melanggar segala peraturan, merugikan orang lain, bahkan terhadap dirinya sendiri. Faktor penyebab dari adanya kenakalan remaja itu bisa terjadi karena kurangnya pemberian motivasi dari orang-orang terdekat, adanya suatu keambisiusan terhadap suatu obsesi, kebutuhan yang masih belum tercapai, kurangnya peningkatan pendidikan moral keagamaan, kurangnya perhatian orang tua, guru, serta dari lingkungan keluarga yang tidak bisa menciptakan suasana yang harmonis,  dan komunikatif.
Seorang remaja yang sedang melakukan masa pertumbuhan dan perkembangan memerlukan bimbingan, motivasi sehingga mereka terinspirasi dan melakukan tindakan baik dengan mengembangkan krativitasnya
Peroses pendidikan, terutama pendidikan karakter yang efektif akan mengembalikan moral baik remaja, membuat sebuah perubahan terhadap diri remaja dan dapat mendewasakan remaja itu sendiri sesuai dengan esensi yang realitas. Pendidikan yang diberikan sekolah tidak hanya dari segi aspek kognitif  (pengetahuan) saja, namun harus mencapai ketiga-tiganya yaitu aspek  kognitif, aspek afetif dan aspek psikomotor. Melalui ketiga aspek  pendidikan tersebut dan terjamahnya proses pendidikan berkarakter akan mecetak lulusan yang cerdas, dan kreatif tetapi  mampu , mengendalikan diri, emosi serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipahami dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan remaja dan masa remaja?
2.      Bagaimana ciri-ciri masa remaja?
3.      Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Remaja dan Masa Remaja
Remaja adalah individu yang sedang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa dan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang mencakup aspek fisik, aspek emosi dan aspek sosial.
Horold Albert dalam Makmun (2007: 130) menyatakan priode masa remaja itu kiranya dapat didefinisikan  secara umum sebagai suatu priode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya masa dewasanya.

Menurut pendapat Mukmin, A. S (2007: 130) secara tentatif para ahli umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang.
Mukmin, A. S (2007: 131) menyatakan makna masa remaja menurut penafsir atau sarjana adalah sebagai berikut:
1)      Freoud, menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitif karena perpaduan (unifikasi) hidup seksual yang banyak bentuknya(polymorph) dan infantile( sifat kekanak-kanakan)
2)      Charlotte Buhler, menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi-mengisi.
3)      Spranger , menafsirkan masa remaja itu sebagai suatu masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental ialah kesadaranakan aku, berangsur-angsur menjadi jelasnya tujuan hidup, pertumbuhan ke arah dan ke dalam berbagai lapangan hidup.
4)      Hoffman menafisirkan bahwa masa remaja itu merupakan suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dihadapi individu.

Bedasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa untuk mencari hidup dan jati diri yang ditandai dengan adanya perubahan dan pembentukan sikap, pertumbuhan jiwa yang fundamental, dan mulai muncul berbagai kebutuhan untuk mencapai tujuan hidupnya.



B.     Ciri-Ciri Remaja dan Masa Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Yasin (Maret 2013. http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-remaja-definisi-menurut-para.html) adalah sebagai berikut:
1.      Pertumbuhann Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa dewasa. 
2.      Perkembangan Seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan masalah  dan menjadi penyebab  timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya. 
3.      Cara Berfikir
Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja duduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata “pantang“. Andai yang dilarang itu anak kecil,  pasti  ia akan menuruti perintah  orang tuanya, tetapi remaja yang dilarang  itu akan mempertanyakan mengapa  ia tidak boleh duduk didepan pintu. 
4.      Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa  sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali. 
5.      Mulai Tertarik Pada Lawan Jenis
 Dalam kehidupan sosial  remaja,  mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan mulai pacaran. 
6.      Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peran seperti melalui kegiatan remaja di kampung-kampung.
Adapun ciri-ciri masa remaja menurut Wawan (18 Oktober 2009. adalah sebagai berikut:

1)      Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2)      Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3)      Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4)      Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5)      Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
C.    Perilaku Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja menjadi salah satu sumber masalah bagi lingkungan sosial yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai  kenakalan remaja biasa, seperti suka berkelahi, tawuran antar sekolah, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit dan ikut terlibat dalam aksi geng dalam suatu komunitas tertentu. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan yaitu seperti mengendarai mobil tanpa SIM, aksi kebut-kebutan dijalan, mengambil barang orang tua atau orang lain tanpa izin. Sedangkan kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pergaulanbebas, pemerkosaan dan lain-lain. Hal ini dapat dikategorikan sebagai perilaku menyimpang yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan konsep moralitas para remaja dan dapat merugikan masyarakat, merusak insfrastruktur dan mengganggu ketertiban lingkungan sosial.
D.    Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Perilaku ‘nakal’ atau bisa dikatakan dengan perilaku yang menyimpang dan melanggar aturan oleh remaja bisa disebabkan dari masalah remaja itu sendiri yang meliputi faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).
·         Faktor Internal
Krisis Identitas
Menurut Yusup dan Sugandhi (2011: 97) menyatakan krisis identitas terjadi apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai alternatif yang bermakana. Remaja dikatakan telah menemukan identitas dirinya (self-identity) ketika berhasil memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan djalani, dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan. Dapat juga dikemukakan, bahwa remaja dipandang telah memiliki identitas diri yang matang (sehat tidak mengalami kebingungan), apabila sudah memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap diri sendiri,  peranannya dalam kehidupan sosal (dilingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, atau masyarakat), pekerjaan dan nilai-nilai agama.
Remaja yang gagal menemkan identitas dirinya, atau mngalami kebingungan identitas, cenderung melakukan menyimpang dan aneh-aneh.
Faktor Eksternal:
1.      Keluarga
Keluarga yang tidak bisa mencptakan suasana yang harmonis dan komunikatif serta tindakan orang tua dengan kurang perhatian, kasih sayang dan kesibukan dari pekerjaan memicu pada diri remaja untuk melakukan tindakan yang menyimpang.
2.       Teman sebaya yang kurang baik.
3.      Komunitas, sekolah, lingkungan, tempat tinggal yang kurang baik
E.     Cara Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja memang cukup sulit. Pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui spesifikasi masalah yang menjadi latar belakang fenomena kenakalan remaja. Adanya  motivasi,dari orang tua, guru dan teman sebaya serta meningkatkan pendidikan moral dan keagamaan untuk menjadi contoh yang harus diteladani oleh para remaja.
Observasi sangat penting untuk melihat berbagai kendala pada usia remaja. Maka dari itu, proses upaya mengendalikan emosi memerlukan pendekatan dengan sistem belajar pengendalian diri, belajar sosial (sosialisasi), dan apabila tidak berhasil maka dapat melakukan pendekatan individual dengan perilaku yang akan diidentifikasi sebagai masalah sosial.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakan remaja adalah sebagai berikut:
1.      Keluarga harus bisa menciptakan suasana yang harmonis, adanya kemauan untuk membenahi kondisi keluarga yang komunikatif, kondusif dan nyaman bagi remaja.
2.      Adanya motivasi dari orang tua, guru dan teman sebaya sehingga remaja dapat terinspirasi, melakukan tindakan yang baik dan tidak merugikan diri sendiri, orang tua, guru, teman , masyarakat dan lingkungan sosial.
3.      Sekolah menciptakan suasana yang nyaman, aman dan tertib , selain itu pemberian ilmu yang memanfaatkan teknologi dengan bernuansa moral sesuai dengan aspek perkembangan moral usia remaja.
4.       Membentuk lingkungan yang baik sejak dini sehingga terciptanya lingkungan yang aman, sehat dan tentram.
Adapun cara untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja menurut Yusup dan Sugandhi (2011: 97-98) adalah sebagai berikut:
1.      Pihak orang tua dilingkungan keluarga, guru dilingkungan sekolah, dan orang dewasa lainnya dilingkungan masyarakat hendaknya memberi contoh atau teladan tentang sikap jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan perannya masing-masing.
2.      Menciptakan iklim kehidupan sosial yang harmonis, jauh dari gejolak dan konflik.
3.      Menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, sehat dan indah.
4.      Memberkan kesempatan kepada rmaja untuk bependapat mengajukan gagasan, atau berdialog.
5.      Memfasilitasi remaja untuk mewujudkan kreatiftasnya, baik dalam bidang olahraga, seni, maupun bidang kelmuan.
6.      Memberikan informasi kepada remaja tentang orang-orang sukses, dan bagaimana proses mencapai kesuksesannya tersebut.
7.      Menampilkan perilaku yang sesuai dengan karakter ata nila-nilai akhlak mulia.
8.      Memberi contoh dalam bersikap dan berperilaku yang terkait dengan nilai-nilai budaya cinta tanah air, patriotisme dan nasionalisme.




















BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Remaja adalah individu yang sedang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa dan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang mencakup aspek fisik, aspek emosi dan aspek sosial.
Menurut pendapat Mukmin, A. S (2007: 130) secara tentatif para ahli umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang.
Bedasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa untuk mencari hidup dan jati diri yang ditandai dengan adanya perubahan dan pembentukan sikap, pertumbuhan jiwa yang fundamental, dan mulai muncul berbagai kebutuhan untuk mencapai tujuan hidupnya.
Ciri-ciri masa remaja ialah seperti pertumbuhann fisik, perkembangan seksual cara berfikir yang causatif, emosi yang meluap-luap, mulai tertarik pada lawan jenis dan menarik perhatian lingkungan. 
Mengatasi kenakalan remaja bisa dilakukan dengan pihak orang tua dilingkungan keluarga, guru dilingkungan sekolah, dan orang dewasa lainnya dilingkungan masyarakat hendaknya memberi contoh atau teladan tentang sikap jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan perannya masing-masing, menciptakan iklim kehidupan sosial yang harmonis, jauh dari gejolak dan konflik,
menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, sehat dan indah, memberkan kesempatan kepada remaja untuk bependapat mengajukan gagasan, atau berdialog.











DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Gunarso Singgih D. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulya.
Kartini Kartono. 1988. Psikologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta : Rajawali.
Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Papalia, D.E., Olda, S.W., & Feldman, R.D. 2001. Human Development. New York : McGraw – Hill Companies.
Soerjono Soekanto. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta : Rajawali.

















TUGAS PENGGANTI
Ulangan Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Penjaskes
Kenakalan Remaja

http://smkalhusainkeling.sch.id/images/artikel/gb4.jpg

Nama   : Novita Wulandari
Kelas    : XI Administrasi Perkantotan 1

SMK AL HUSAIN
TAHUN PELAJARAN
2015/2016

TUGAS PENGGANTI
Ulangan Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Penjaskes
Kenakalan Remaja

http://smkalhusainkeling.sch.id/images/artikel/gb4.jpg

Nama   : Ria Nafika Ningrum
Kelas    : XI Administrasi Perkantotan 1

SMK AL HUSAIN
TAHUN PELAJARAN
2015/2016

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar