MAKALAH
“MOBILITAS SOSIAL”
Nama Kelompok :
1.
Locia Amanda
2.
Lailatul Isnaini
3.
Lisa Fitriani
4.
Lilis Alfiyani
5.
Khoridatun Annisa
SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MOBILITAS SOSIAL” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan.
Amin
Jepara, 12 Oktober
2015
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Objek Ilmu sosial adalah masyarakat. Fenomena sosial yang disebut dengan
istilah mobilitas kini telah menjadi sasaran penelitian sosial yang semakin
menarik.
Keinginan
untuk mencapai status dan penghasilan yang lebih tinggi dari apa yang pernah
dicapai oleh orang tua seseorang, merupakan impian setiap orang. Keinginan-keinginan itu adalah normal, karena pada dasarnya manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas.
Pada masyarakat modern sering kita jumpai
fenomena-fenomena keinginan untuk pencapaian status sosial maupun
penghasilan yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan pendorong masyarakat
untuk melakukan mobilitas sosial demi tercapainya kesejahterahan hidup. Namun
pada kenyataannya mobilitas sosial yang terjadi pada masyarakat tidak hanya
bersifat naik ke tingkat yang lebih tinggi, akan tetapi banyak mobilitas sosial
turun tanpa direncanakan. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas dan
menjabarkan tentang Mobilitas Sosial.
B. Rumusan
Masalah
·
Apakah pengertian mobilitas sosial?
·
Apa sajakah bentuk-bentuk dari mobilitas sosial?
·
Apa sajakah faktor pendorang dan penghambat mobilitas
sosial?
·
Apa sajakah saluran-saluran mobilitas sosial?
·
Bagaimana dampak dari adanya mobilitas sosial?
C. Batasan
Masalah
·
Pengertian mobilitas sosial
·
Bentuk-bentuk dari mobilitas sosial
·
Faktor pendorang dan penghambat mobilitas sosial
·
Saluran-saluran mobilitas sosial
·
Dampak dari adanya mobilitas sosia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Mobilitas Sosial
Gerak sosial
(Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan
status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang
berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang
melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi,
mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari
lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai
rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan
berhasil dengan gemilang.
·
Pengertian Menurut Beberapa Ahli
1. Paul B.
Horton, mobilitas sosial· adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang
lainnya.
2. Kimball
Young dan Raymond W. Mack,· mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur
sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dengan kelompoknya.
B. Bentuk-bentuk
mobilitas sosial
Dilihat dari arah pergerakannya
terdapat dua bentuk mobilitas sosial , yaitu mobilitas sosial vertikal dan
mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi
menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal
dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas
antargenerasi.
1. Mobilitas vertikal
Mobilitas Vertika : adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang
atau
sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal
mempunyai
dua bentuk yang utama :
·
Mobilitas vertikal keatas
·
Mobilitas vertikal ke bawah
a.
Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing)
Sosial climbing adalah
mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
Sosial climbing memiliki dua bentuk,
yaitu :
·
Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status
sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Contoh: A adalah
seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat
menjadi kepala sekolah.
·
Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi
dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan organisasi baru
memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut,
sehingga status sosialnya naik.
Adapun penyebab sosial climbing
adalah sebagai berikut :
·
Melakukan peningkatan prestasi kerja
·
Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya
proses peralihan generasi
b. Mobilitas
vertikal ke bawah (Social sinking)
Sosial
sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses
sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada
perubahan pada hak dan kewajibannya.
Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
·
Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih
rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran
berat ketika melaksanakan tugasnya.
·
Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan
sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B.
Penyebab sosial sinking adalah
sebagai berikut.:
·
Berhalangan tetap atau sementara.
·
Memasuki masa pensiun.
·
Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan
atau di pecat dari jabatannya.
2. Mobilitas horizontal
Mobilitas
Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang
dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan
peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial
ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama
mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Mobilitas
social horizontal dibedakan dua bentuk :
·
Mobilitas social antar wilayah/ geografis Gerak sosial
ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain
seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas
sosial
·
Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara
umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu,
generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan
perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi.
Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada
perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.
Mobilitas
antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan
mobilitas intergenerasi.
·
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang
dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama.
Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya
dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha
sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang
anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2,
bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih
beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang
becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak.
Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut
sebagai mobilitas intragenerasi.
·
Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau
kedudukan yang terjadi diantara beberapa generasi.
Mobilitas intergenerasi dibedakan
menjadi dua yaitu:
·
Mobilitas intergenerasi naik
·
Mobilitas intergenerasi turun Contoh : Kakeknya
seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala
desa.(intergenerasi turun)
C.
Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas
Sosial
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial :
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial :
a. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan
harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam
cakupan faktor struktural adalah sebagai berikut :
·
Struktur Pekerjaan Disetiap masyarakat terdapat
beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat
yang bersangkutan
·
Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki
tingkat ferilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan
berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi
atau rendah
·
Ekonomi Ganda Suatu negara mungkin saja
menerapka sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern), contoh nya di negara-negara
Eropa barat dan Amerika. Hal itu tentu akan berdampak pada jumlah pekerjaan,
baik yang bersetatus tinggi naupun rendah.
b. Faktor
Individu Faktor individu
adalah kualitas seseorang , baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Faktor Individu meliputi :
·
Perbedaan Kemampauan Setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cakap mempunyai kesempatan dalam
mobilitas sosial.
·
Orientasi Sikap terhadap mobilitas Banyak cara yang di
lakukan oleh para individu dalam meningkatka prospek mobilitas sosialnya,
antara lain melalui pedidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan
memperbaiki diri.
·
Faktor kemujuran Walaupun seseorang telah berusaha
keras dalam mencapai tujuannya, tetapi kadang kala mengalami
kegagalan.
c. Status
Sosial
d. Keadaan
Ekonomi
e. Situasi
Politik
f.
Kependudukan (Demografi)
Faktor
kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu
pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesa mengakibatkan sempitnya tempat
permukiman, dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan
demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman lain.
g. Keingina Melihat Daerah Lain
h. Perubahan
kondisi sosial
i. Ekspansi
teritorial dan gerak populasi
j.Komunikasi
yang bebas
k. Pembagian
kerja
l. Kemudahan
dalam akses pendidikan
Faktor penghambat mobilitas sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
·
Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas
sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal
sangat sulit
·
Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat
menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan
suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. seperti yang
terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan
tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk
bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan
dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi
presiden Afrika Selatan
·
Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup
dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak
dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya
berpindah-pindah agama sesuai keinginannya.
·
Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat,
pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil
daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan,
status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.
·
Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi
yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses
mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang
berlaku.
·
Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan
antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu
saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.
D. Saluran-Saluran
Mobilitas Sosial
1. Angkatan
Bersenjata, Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut
berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat
sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
2. Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas
vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah
statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang
konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social
elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang
lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk
mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga
miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki
pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia
berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan
status sosialnya
3. Organisasi
Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi
kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin
bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif
4. Lembaga
Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun
setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang
sederajat
5. Organisasi
Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa
umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai
mobilitas vertikal.
6. Organisasi
Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran
mobilitas vertikal, antara lain ikatan
7. Perkawinan
Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang
wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus
sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya
sang wanita
8. Organisasi
keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan
status nya ke strata yang lebih tinggi
E. Dampak
Mobilitas Sosial
Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau sebalik nya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara nya:
1. Adanya
kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
2. Timbulnya
ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.
3. Keterangan
hubungan anatar anggota kelompok primer, yang semula karena seseorang berpindah
ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah.
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif
maupun negatif antara lain sebagai berikut.
·
Dampak Positif :
1.
Mendorong Seseorang untuk lebih maju Terbukanya
kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi
yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh
status yang lebih tinggi.
2.
Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke
Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan
sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang
mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan
ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki
kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang
pendidikan.
3.
Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas
sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.misalnya, ia
akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang di
anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta
intergrasi soaial.
·
Dampak Negatif :
1.
Timbulnya Konflik Konflik yang ditimbulkan oleh
mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
:
1) Konflik
Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan
tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas
sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas.
2) Konflik
Antarkelompok sosialKonflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan
kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok
sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern b. Proses
suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki
wewenang
3) Konflik
Antargenerasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai
dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam
mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan
perubahan.
1. Berkurangnya
Solidaritas Kelompok Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang
ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang
yamg mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan
agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan
fungsi-fungsinya
2.
Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas sosial dapat
pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
(Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun
penurunan status dan peran seseorang. Faktor-faktor yang mendorong seseorang
melakukan mobilitas sosial Menurut berbagai pengamatan antara lain: Status
sosial, Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh orangtuanya,
karena orang pada dasarnya tidak dapat memilih oleh siapa ia dilahirkan, dapat
menjadi dorongan untuk berupaya keras memperoleh status atau kedudukan yang
lebih baik dari status atau kedudukan orangtuanya. Keadaan ekonomi yang tidak
menguntungkan, misalnya yang dialami oleh masyarakat di daerah minus, mendorong
mereka untuk berurbanisasi ke kota-kota besar dengan harapan memperoleh
kehidupan ekonomi yang lebih baik. Situasi politik yang tidak menentu, biasanya
juga berakibat pada jaminan keamanan yang juga tidak menentu, dapat mendorong
orang untuk meninggalkan tempat itu menuju ke tempat lain. Mobilitas sosial
yang didorong oleh motif keagamaan tampak pada peristiwa orang berhaji, dan
lain sebagainya. Dengan demikian mobilitas sosialm pasti akan terjadi pada
seluruh masyarakat, namun seberapa cepat perubahan tersebut itulah yang
membedakan antara satu tempat dengan tempat yang lainnya tergantung dari
seberapa kuat faktor pendorong dan penghambatnya.
B.
Saran
Mobilitas sosial pasti akan terjadi pada semua masyarakat termasuk pada
lingkungan sekitar kita. Sementara mobilitas sosial tersebut membawa beberapa
dampak pisitif dan negatif bagi kehidupan masyarakat. Dengan demikian kita
harus dapat menyikapi dan menyaring hal-hal yang masuk pada lingkungan kita
sebagai akibat dari adanya mobilitas sosial. Agar kita dapat memaksimalkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatifnya demi keberlangsungan
kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar